Seorang oknum guru SMPN 1 Bonai Darussalam, Eki Candra meminta maaf ke pihak Universitas Pasir Pengaraian (UPP) kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Senin (5/6/17) sore. Guru komite ini minta maaf ke pihak kampus karena komentarnya yang menjelekkan kampus UPP di media sosial, facebook.
Eki meminta maaf langsung ke Rektor UPP, DR. Adolf Bastian, dan Civitas Akademika UPP, didampingi Kepala SMPN 1 Bonai Darussalam Abdul Hajan, Kepala SMAN 1 Bonai Darussalam juga pengurus PGRI Bonai Darussalam Hasan Basri, dan guru SMPN 1 Bonai Darussalam Nurmaini Yunita.
Kepada Rektor dan Dosen UPP, Eki mengakui ia berkomentar di status temannya Nurmaini Yunita, juga guru SMPN 1 Bonai Darussalam tidak ada niat atau sengaja menghina dan menjelek-jelekan kampus dan alumni UPP, hanya bercanda.
Guru ini tidak tahu jika sebagian komentarnya, "dmn kuliahh. pasti upp. apaan tu buang2 uang aja. ga da mutu xa tmt upp ta" sudah menjadi permasalahan pihak kampus UPP.
"Tujuan saya tidak ada (menghina dan menjelekkan UPP), saya hanya bercandanya untuk dia (Nurmaini Yunita)," jelas Eki ketika ditanya seorang Dosen UPP apa tujuannya membuat komentar di facebook.
Eki mengakui mengakui setelah itu ia tak pernah membuka facebook lagi, karena saat itu dirinya pulang kampung.
Adanya permintaan maaf dari guru SMPN 1 Bonai Darussalam ini, Rektor UPP Adolf Bastian mengakui pihak kampus berbesar hati memaafkan, apalagi bertepatan bulan suci Ramadhan.
Sebagai permintaan maafnya, Eki membuat pernyataan tertulis sebagai bukti untuk tidak membuat berbuat hal serupa.
"Hal ini harus jadi pengalaman pribadi seumur hidup, jangan terulang lagi, apalagi menjelekkan nama instansi," pesan Adolf ke Eki.
Adolf mengakui Eki datang dan meminta maaf ke pihak Kampus UPP setelah dirinya berkomunikasi dengan Kepala SMPN 1 Bonai Darussalam, Abdul Hajan.
"Baik orang tua, Kepala SMPN 1 Sontang (Bonai Darussalam), Eki sudah menyampaikan penyesalan atas kejadian di media sosial (facebook)," jelas Adolf yang juga Ketua PGRI Kabupaten Rohul.
Adolf mengimbau kejadian serupa tidak terjadi dengan pengguna Medsos lain. Ia mengimbau dengan kemajuan pesat Medsos tidak disalahgunakan, sebab ada Undang-Undang ITE yang menjeratnya.
"Mulutmu harimaumu yang akan menerkam kepalamu. Sehingga ke depan, siapa pun berhati-hati walau bercanda, dan tidak menyinggung institusi," imbau Rektor UPP.***[rls]