Aceh Tamiang — Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Pasir Pengaraian (DPM UPP) bersama sejumlah organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat terdampak bencana alam di Aceh Tamiang, khususnya Lubuk Sidup.
Aksi kemanusiaan ini melibatkan berbagai elemen, di antaranya Pemuda Pancasila, ISQ, PMII, GENPI, serta DPM selingkup Fakultas Universitas Pasir Pengaraian, dengan dukungan mahasiswa, pelajar, organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat Kabupaten Rokan Hulu.
Ketua DPM UPP, Hamzah Haz Nasution, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas kemanusiaan terhadap saudara-saudara yang sedang tertimpa musibah.
“Kami datang ke Aceh Tamiang bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga membawa rasa empati dan kepedulian. Di sana kami melihat langsung bagaimana saudara-saudara kita berusaha kuat di tengah luka dan kehilangan. Ada senyum yang dipaksakan, ada air mata yang disimpan dalam diam,” ujar Hamzah.
Ia menambahkan bahwa bantuan yang disalurkan mungkin tidak besar, namun diharapkan dapat memberikan semangat dan meringankan beban para korban bencana.
“Bantuan ini mungkin kecil, tetapi kami berharap bisa menjadi penguat dan pengingat bahwa mereka tidak sendiri. Ada banyak tangan yang peduli dan hati yang turut mendoakan,” lanjutnya.
Hamzah juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penggalangan dan penyaluran bantuan, mulai dari mahasiswa hingga masyarakat umum.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh mahasiswa, pelajar, ormas, dan masyarakat Kabupaten Rokan Hulu yang telah bekerja keras mengumpulkan donasi dan membantu proses penyaluran bantuan ini. Solidaritas inilah yang menjadi kekuatan kita bersama,” tegasnya.
Melalui aksi ini, DPM UPP dan seluruh elemen yang terlibat berharap masyarakat terdampak dapat perlahan bangkit dan kembali menjalani kehidupan secara normal.
“Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda dan memberikan kekuatan serta ketabahan kepada saudara-saudara kita di Aceh Tamiang, khususnya Lubuk Sidup,” tutup Hamzah.
