Menuju Kampus Technopreneur 2035
PASIR PENGARAIAN - Bermula dari 2 Agustus 2002 beberapa tokoh pendidik Rokan Hulu melalui Yayasan Penelitian dan Perencanaan Pembangunan Daerah (YP3D) mendirikan Politeknik Pasir Pengaraian (Polipera) untuk membantu Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat dan aparatur pemerintah saat itu sebagai kabupaten baru.
Selanjutnya, 3 Agustus 2009 untuk menjawab tantangan zaman dan atas kerja keras Pemda Rokan Hulu dan beberapa tokoh Rokan Hulu, Polipera dikembangkan menjadi sebuah universitas dengan nama Universitas Pasir Pengaraian (UPP) di bawah naungan Yayasan Pembangunan Rokan Hulu (YPRH).
Memasuki Usia UPP yang ke-15 tahun dengan jumlah alumni 2.063 dan jumlah mahasiswa aktif 2.658 tentu masih banyak hal yang harus dibenahi dalam upaya mensejajarkan UPP dengan perguruan tinggi lainnya. Hal yang paling mendasar adalah mememenuhi standar baku atas capaian akreditasi semua prodi dan akreditasi institusi minimal B. Tentu perlu kerja keras dan dukungan semua pihak tidak hanya civitas akademika UPP, Yayasan dan dukungan Pemerintah, tapi juga dukungan masyarakat Rokan Hulu.
Melalui kepemimpinan Dr Adolf Bastian Tambusai MPd Rektor terpilih periode 2016-2020, putra kelahiran Dalu-dalu 8 November 1964 memperkuat kembali tujuan para pendiri UPP adalah semangat untuk memberikan kesempatan yang luas kepada generasi muda Rokan Hulu untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, Sehingga keberadaan UPP harus mampu sebagai pelopor proses pembelajaran seumur hidup (long-life-learning).
Untuk menjawab tuntutan kegelisahan pemerintah atas semakin sempitnya lapangan pekerjaan bagi para alumni perguruan tinggi dan juga untuk meningkatkan jumlah pengusaha muda Indonesia yang belum mencapai minimal 2 persen dari total penduduk, maka Rektor UPP mulai memperkenalkan konsep Technopreneur dengan mengusung jargon “Menuju Kampus Technopreneur 2035” dalam upaya meningkatkan daya saing pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).(adv)
Sumber (RIAUPOS.CO)