PKKM, Agroteknologi FP UPP Tingkatkan Kualitas Mahasiswa Melalui Riset dan Magang

PASIRPENGARAIAN – Melalui workshop Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian (FP) Universitas Pasir Pengaraian (UPP) di hari ke dua, Rabu (21/09/2022) menghadirkan praktisi dan pengusaha yang suskses di bidang pertanian.

Dimana pada hari kedua dalam pelaksanaan workshop itu, Prodi Agroteknologi FP UPP dalam upaya untuk meningkatkan kualitas mahasiswanya melalui kegiatan riset dan magang menghadirkan Owner Kelompok Tani Organik Riau Jaya Perdana, Imran Tambusai SE MSi dengan tema “Meningkatkan Skill dan Softskill melalui kegiatan magang nasional”.

Dalam pemaparannya, Imran Tambusai mengatakan, untuk merintis suatu usaha itu dibutuhkan semangat juang yang tinggi, pantang menyerah dan tidak mudah berputus asa dan Dia mengajak mahasiswa untuk berprestasi dalam belajar dan berorganisasi.

“Salah satu manfaat berorganisasi adalah dapat berkomunisasi, bersosialisasi dan memiliki jejaring yang dapat dijadikan aset dalam meniti karir. Kepada mahasiswa agroteknologi apabila sudah menjadi sarjana nantinya dapat mengembangkan pertanian di Kabupaten Rokan Hulu,” tutur Imran putra asal Kecamatan Tambusai.

Lanjutnya, kegiatan magang mahasiswa memberikan manfaat berupa pengalaman kerja, meningkatkan keterampilan dan dapat meningkatkan kualitas lulusan.

Sementara itu, Eka Novriyanti SHut MSi PhD yang merupakan Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN pada saat pemaparan materi mengusung tema “Meningkatkan kemampuan riset/penelitian mahasiswa Agroteknologi Faperta UPP”. Dijelaskannya, bahwa suatu hasil penelitian harus ditulis/dilaporkan dan diseminasikan.

“Penelitian merupakan investigasi sistematis untuk menemukan jawaban dari suatu permasalahan. Investigasi kritis yang sistematis, terkontrol, empiris terhadap dugaan hubungan antar berbagai macam fenomena,” jelasnya.

Menurut Eka, dalam membuat proposal yang baik harus memenuhi 6W1H yaitu What, (penelitian tentang apa, atau akan menjawab apa). Why, (mengapa perlu dilakukan), Which, (memecahkan masalah prioritas), Who, (personel yang kompeten), Where (lokasi penelitian: lokasi sampel, analisis, olah data), When (waktu pelaksanaan) dan How (bagaimana melaksanakan penelitian: metode).

“Kita berpesan kepada mahasiswa hindari kejahatan etik penelitian seperti Fabrikasi (mengarang data), Falsifikasi (merubah data) dan Plagiarism (menyalin, menyampaikan hasil, gagasan, pemikiran orang lain tanpa menyitir sumbernya),” pesan Eka.

Materi yang disampaikan sangat bermaanfaat bagi mahasiswa dalam pembuatan proposal penelitian dan penulisan skripsi. Karya ilmiah yang dihasilkan mahasiswa berupa skripsi merupakan syarat dalam kelulusan memperoleh gelar sarjana, oleh karena itu mahasiswa harus mampu membuat suatu penelitian yang baik dan dapat dipublish pada jurnal nasional maupun internasional.

 

Dr Yuliana Susanti SP MSi sebagai moderator dalam kegiatan workshop magang menambahkan, bahwa magang merupakan mata kuliah wajib yang diikuti mahasiswa. Mata kuliah magang dalam kurikulum Prodi Agroteknologi berbobot 4 SKS. Selain itu kegiatan magang juga dapat diikuti oleh mahasiswa yang diselenggarakan Kemenristek Dikti, demikian halnya dengan riset/penelitian mahasiswa.

“Peningkatan kualitas penelitian mahasiswa pada Prodi Agroteknologi dalam hiibah PKKM dilakukan riset di Dinas lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hulu. Upaya ini agar mahasiswa mampu membuat proposal penelitian dan dapat melakukan pelaksaaan penelitian di laboratorium, serta tulisan ilmiah yang diseminasikan,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Al muzafri STP MSi selaku Ketua Prodi Agroteknologi UPP mengatakan, bahwa peningkatan kualitas mahasiswa agroteknologi yang  terampil dan memiliki ilmu pengetahuan dibidang pertanian dapat dilakukan dengan praktek kuliah lapangan.

“Implementasi kurikulum mata kuliah magang dan metodologi penelitian dapat melengkapi pengetahuan teoritis yang telah diperoleh mahasiswa saat perkuliahan sehingga mahasiswa tidak hanya memahami dari tataran teori saja namun juga memahami dari tataran praktek dari sudut pandang yang lebih luas,” papar Al.